Skip ke Konten



Beranda / Berita BKPSDM / BKD Depok Laksanakan Uji Kompetensi Pegawai
BKD Depok Laksanakan Uji Kompetensi Pegawai

BKD Depok Laksanakan Uji Kompetensi Pegawai

Jadi yang pertama!

Ditulis pada October 20, 2016

Berita BKPSDM

Badan Kepegawaian Daerah Kota Depok melaksanakan Kegiatan Uji Kompetensi Pegawai di Saung Dolken, Cimahpar Bogor, 19 Oktober hingga 21 Oktober 2016. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 3 hari bekerja sama dengan Pusat Penelitian Pranata Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depok.

“Selama 3 hari para peserta uji kompetensi akan menjalani serangkaian materi test psikologi dan kesehatan yang telah disiapkan oleh pihak Puslit Pranata UI dan RSUD Depok,” ujar Ir. Widyati Riyandani, Plt. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Depok.

Kegiatan Uji Kompetensi Pegawai ini, lanjut Widyati, akan diikuti oleh 50 orang dengan rincian 37 orang dari eselon IV dan 13 orang dari fungsional umum. Diharapkan dari kegiatan ini BKD Depok akan mendapatkan data tentang potensi dan kompetensi pegawai di Kota Depok.

”Saya berharap kepada seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan jujur, sungguh-sungguh dan ikut hingga selesai,” harap wanita yang juga menjabat sebagai asisten administrasi.

Kegiatan dibuka oleh Walikota Depok, KH. Mohammad Idris. Dalam sambutannya, Walikota berpesan kepada para ASN agar menjadi SDM yang produktif di lingkungan kerja masing-masing. Menurut penuturannya, dalam pengamatannya ada lima faktor penting yang begitu berpengaruh terhadap produktivitas kerja seseorang.

Pertama, faktor lingkungan. Faktor ini lanjut Walikota, cukup besar memberikan kontribusi terhadap pembentukan karakter seseorang. Dirinya sering mencontohkan tentang faktor ini dengan kisah telur/anak elang yang selalu bergaul dengan anak ayam. Sekalipun anak elang, namun karena bergaulnya dengan anak ayam maka karakter yang terbentuk adalah anak ayam.

Kedua, peristiwa masa lalu. Terkadang produktivitas seseorang selalu dibayangi dengan beberapa kejadian yang pernah dijalaninya (sikap trauma). Jika ini tidak bisa di-manage dengan tingkat kematangan emosional yang baik, maka prestasi dan produktivitas seseorang akan terganggu.

Ketiga, pengetahuan. Perbedaan reaksi seseorang dalam melihat orang yang tenggelam ditentukan dengan pengetahuan yang dimilikinya. Jika orang tersebut pandai berenang, tentunya secara spontan bisa langsung menolong orang tenggelam tersebut dengan terjun ke dalam kolam. Sementara jika tidak bisa berenang, maka orang tersebut hanya bisa berteriak minta tolong juga.

Keempat, hasil yang pernah dicapai. Faktor ini menjadi barometer seseorang untuk dapat meningkatkan produktivitas yang akan diraih. Hasil yang telah dicapai dapat menjadi inspirasi dan motivasi seseorang untuk dapat bekerja secara sungguh – sungguh dan dapat menetapkan target minimal pencapaian produktifitas kerja.

Kelima, bayang-bayang pikiran. Terkadang faktor ini memang sedikit mengganggu karena seperti ada peristiwa halusinasi kejadian yang begitu melekat dalam pikiran seseorang. Untuk itu, sangat diperlukan sikap positif thinking bagi setiap insan terhadap sang Khalik.

Agama mengajarkan, lanjut Walikota,  bahwa Tuhan itu sesuai dengan prasangka hamba-Nya. “Semoga lima faktor yang penting ini dapat membentuk karakter dan produktivitas semua ASN Depok dengan catatan selalu berprasangka baik kepada Allah Yang serba Maha Mengetahui,” tutup orang nomor satu di Depok ini.

Menanggapi motivasi yang diberikan Walikota Depok, Kepala UPT Puskesmas Cinere dr. Hendrik Alamsyah yang ikut uji kompetensi pegawai ini, mengaku salut dan mengapresiasi apa yang disampaikan. Dirinya selalu terinspirasi dan termotivasi dengan apa yang sering  disampaikan oleh Walikota Depok.

”Di mata saya, beliau bukan hanya sosok Walikota akan tetapi juga sebagai kiai, motivator, inspirator dan kata-kata yang disampaikan selalu mencerahkan kami para ASN serta warga masyarakat,” tutur dokter yang juga pernah menjadi Kepala UPT Puskesmas Cimanggis.

Written by

This User does not has any information to display :(

Tinggalkan Komentar